Kamis, 24 Desember 2015

Ketawa Saat Tidur

Sebenarnya ketika kita ketawa saat tidur itu adalah sebuah - mimpi lucu, mungkin kebanyak orang sudah pernah mengalami hal kayak gini..


Rasanya juga lucu juga ketika kita ketawa sendiri disaat tertidur :v ...

  • menurut ilmu pengetahuan ketika kita ketawa saat tidur bisa disebabkan oleh mimpi, mimpi terjadi dikarenakan pengulangan memori diotak kita, kurang lebihnya gitu lahh
  • nah, menurut ISLAM sendiri.. Mimpi bisa dikarenakan oleh gangguan jin saat kita tertidur.. jadi jangan lupa do'a sebelum tidur :D..

Dimalem jum'at tadi 25-12-2015 saya ketawa ketika tidur kata temen kost saya :o ...
kenapa ya, ko bisa ketawa ????
  ohh.. ternyata saat itu saya mimpi lucu pake banget lagi..

mimpinya : ketiaka itu ada perayaan kemenangan, lalu saat sesi pemotretan tiba-tiba ada guru besar dari ponpes saya muncul tanpa sopan santun langsung naik kebadan orang yang lagi berdiri daaannn dia narsis banget saat difoto :v .. sepontan saya ngakakk..

cape ngetiknya, udahan lah :D

Senin, 15 Juni 2015

4 Hal yang Harus Dilakukan saat Berpuasa

Alhamdulillah, akhirnya kita dipertemukan kembali dengan bulan suci yang penuh barokah ini. bulan dimana semua do’a di ijabah, semua amal ibadah dilipat gandakan pahalanya dan tak ada godaan dari syaitan yang selalu menghasut hidup kita selama hampir satu tahun. sungguh terlampau banyak kelebihan yang diberikan ALLAH untuk kita pada bulan ini. namun, yang jadi pertanyaan sekarang adalah, sudahkan kita siap menjalani puasa ini dengan sebaik-baiknya? sudah siapkah kita mengisi bulan penuh ampunan ini dengan ibadah semaksimal mungkin?



beberapa dari kita mungkin menganggap tak ada perbedaan yang berarti antara bulan-bulan lainnya dengan bulan ramadhan, yang beda paling hanya dibulan ini kita puasa untuk menahan haus dan lapar. anggapan seperti itu hanya ada dalam pikiran orang-orang yang tak mengerti hakikat sebenarnya dari puasa di bulan Ramadhan. ALLAH mengkhususkan bulan ini karena ia memiliki berbagai macam hikmah yang terkandung di dalamnya, dan sesungguhnya puasa Ramadhan itu adalah berat untuk dilakukan, kecuali bagi orang-orang yang memiliki iman yang kuat dan jiwa yang selalu terpanggil untuk mendekat kepada ALLAH.

puasa itu bukan hanya untuk menahan lapar dan dahaga saja, tapi juga mengajarkan kita arti dari kesederhanaan, mengajarkan kita merasakan penderitaan yang dialami saudara-saudara kita yang kelaparan, mengajarkan kita untuk tidak kikir dan ikhlas berbagi terhadap sesama, mengajarkan kita arti penting dari hidup hemat, mengajarkan kita untuk menjadi orang yang sabar, mengajarkan kita untuk selalu mengingat ALLAH dalam setiap tindakan yang akan kita lakukan, mengajarkan kita untuk menjaga sikap, perkataan dan pikiran dari hal-hal yang dibenci ALLAH, dan masih banyak lagi keutamaan lain dari bulan ini yang dapat kita petik jika kita menjalaninya dengan sungguh-sungguh.

saya mendapatkan beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan oleh para pembaca selama menjalankan ibadah puasa. saran ini saya kutip dari sebuah blog di tumblr. isinya yakni tentang hal-hal yang harus kita lakukan saat berpuasa, seperti…



  • bebaskan pikiranmu dari: mumet, su’udzon (pikiran negatif), cemas yang tak beralasan. satu saja terlintas pikiran negatif, akan membawa kita pada pikiran-pikiran negatif lainnya secara beruntun. saat otak kita mulai berpikiran negatif, berusahalah untuk memfokuskan diri pada hal lain. dan jika kamu merasa cemas akan sesuatu, buanglah rasa cemas itu. kita seharusnya hanya cemas tentang hubungan kita dengan ALLAH, bukan tentang hal yang lain.
  • bebaskan tubuhmu dari: ketegangan akibat emosi, rasa malas, dan ucapan yang buruk. berpuasa bukan alasan untuk kita bermalas-malasan. ingatlah bahwa perang badar pada zaman Rasulullah dahulu bahkan terjadi di bulan Ramadhan! dan hindarilah emosi serta ucapan-ucapan yang buruk, karena itu hanya akan membuat pahala puasa kita musnah.

  • bebaskan hatimu dari: rasa dendam, rasa benci, tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. belajarlah untuk mengikhlaskan. ALLAH mengungkapkan dalam Al Qur’an bahwa siapa saja yang merasa marah namun dengan cepat dapat meredam kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang yang membuatnya marah akan mendapatkan balasan dari ALLAH swt. dan ingatlah sabda Rasulullah bahwa siapa saja yang memaafkan orang lain yang pernah menyakitinya sebelum ia tertidur di malam hari adalah calon penghuni surga.


  • bebaskan jiwamu dari segala hal yang bersifat duniawi. ingatlah bahwa segala hal yang ada di dunia ini hanyalah sementara. orang tuamu, suamimu, tunanganmu, kekasihmu, anak-anakmu, keluargamu, sahabatmu, mobilmu, rumahmu, pakaianmu, jabatanmu, uangmu, semuanya itu fana, dan segalanya adalah milik ALLAH. gunakanlah Ramadhan untuk melepaskan cintamu dari hal-hal duniawi tersebut dan berusahalan mendekatkan dirimu pada ALLAH, karena pada akhirnya, hanya ALLAH yang akan selalu ada untukmu.

itulah beberapa tips menjalani ibadah puasa. tidak mudah memang untuk mampu menjalani semuanya. namun jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh, ALLAH telah menjanjikan kita balasan yang indah di akhirat nanti. semoga sukses untuk puasanya…

sumber :https://thegirlwithbrokenwings.wordpress.com/2011/10/29/4-hal-yang-perlu-dilakukan-selama-berpuasa/

Selasa, 09 Juni 2015

Larangan Memakai Hijab Modern


kali ini saya akan membahas tentang hukum dalam islam mengenakan hijab modern, akhir akhir ini banyak sekali terlihat wanita wanita cantik menggunakan hijab modern yang menjadi trend dikalangan remaja bahkan yang sudah memiliki seorang anak pun tidak mau ketinggalan trend fashion. berbicara tentang fashion hijab modern bukan hanya satu jenis saja tetapi berpuluh puluh macam gaya hijab fashion diperlihatkan.

  Arti kata jilbab ketika Al Quran diturunkan adalah kain yang menutup dari atas sampai bawah, tutup kepala, selimut, kain yang di pakai lapisan yang kedua oleh wanita dan semua pakaian wanita, ini adalah beberapa arti jilbab seperti yang dikatakan Imam Alusiy dalam tafsirnya Ruuhul Ma`ani.
Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan; Jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari khimar (kerudung), sedang yang benar menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua badan.


         Nah disitu sudah dijelaskan bahwa jilbab adalah kain yang menutup semua badan. mari lihat hijab modern dibawah ini.

lalu ini adalah foto biarawati katolik, lihat bukankah hampir sama ?

                        sebenarnya jilbab dan pakaian yang diwajibkan oleh ajaran islam adalah seperti ini

 
lalu kita sering sekali melihat hijab modern dengan model seperti ini yang sering kita kenal hijab punuk unta

 

Rasulullah bersabda:
Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu: “suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggaklenggok (jalannya), mengajarkan wanita berlenggaklenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya)” (HR. Muslim).
        
          sudah ditegaskan ralangan memakai hijab punuk unta, maka sebaiknya seperti ini
 
 
 
pakaian pun tidak boleh seperti ini karna memperlihatkan lekukan bagian tubuh
 
seharusnya seperti ini yang sebagaimana dijelaskan di al-quran
 
sekian dari saya semoga bermanfaat ;) wasslam...



Cerita Tentang Batu yang Ingin Dido'akan Masuk Surga Oleh Nabi Muhammad SAW


Cerita Tentang Batu yang Ingin Dido'akan Masuk Surga Oleh Nabi Muhammad SAW. Berawal Ketika Nabi Muhammad SAW Melihat Fatimah ra sedang menangis...
langsung ke ceritanya aja ....

alat pengisar tebuat dari batu



Suatu hari Rasulullah SAW datang melawat anaknya Fatimah ra dan didapatinya sedang menangis. Maka bertanyalah Rasulullah
SAW: "Apakah yang membuat engkau menangis, wahai Fatimah?'
Fatimah menjawab, "Wahai ayahku, aku menangis disebabkan oleh keletihan yang tidak terkira ketika mengisar tepung dan menyediakan keperluan rumah. Sekiranya ayahanda menyuruh Imam Ali membeli seorang wanita suruhan, itu akan menjadi pemberian yang besar bagiku."

Mendengar kata-kata itu, hati Rasulullahﷺ teriris hingga berlinang air mata baginda. Lalu baginda pun duduk berhampiran alat pengisar kemudian mengambil segenggam gandum dan melafazkan (basmalah).

Ketika Rasulullah ﷺ memasukkan gandum tersebut ke dalam alat pengisar maka bergeraklah alat itu dengan sendirinya sambil alat itu memuji Allah dalam bahasa yang amat indah dan suara yang amat merdu sehingga semuanya dikisar. Lalu Baginda pun berkata, "Berhentilah kamu wahai alat pengisar " Ketika itu Allah telah menjadikan alat itu dapat berkata-kata. "Demi Allah yang mengantarmu dengan kebenaran sebagai seorang Rasul dan dengan berita sebagai orang yang diamanahkan. Aku tidak akan berhenti sebelum kau memberi jaminan dari Allah untuk menempatkan aku di dalam surga dan menjauhkan aku dari api Neraka." Berkata Rasulullah SAW: "Kau adalah batu, namun kau takut pada api Neraka" Alat pengisar menjawab, "Wahai Rasulullah, aku telah mendengar kata-kata ini dari Al Quran: "Wahai orang yang beriman, jauhkanlah dirimu dan ahli keluargamu dari api Neraka yang pembakarnya terdiri dari manusia dari batu-batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, tidak mendurhakai terhadap apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Maka Rasulullah pun mendoakan untuk keselamatan batu itu. Selesai berdoa turunlah malaikat Jibril a.s dan berkata: "Wahai Muhammad, Tuhan yang untuknya segala pujian dan yang Maha Tinggi, mengirim salam dan penghormatan dan berpesan kepada engkau, beritahu batu itu berita gembira bahwa Allah telah menganugerahkan pada batu itu keselamatan dari api neraka dan meletakkannya di antara batu-batu surga di dalam mahligai Fatimah di mana ia akan bercahaya bagaikan matahari di alam ini."

Lalu disampaikan berita itu. Baginda memandang kepada Fatimah lalu bersabda: "Wahai Fatimah, sekianya begitu kehendakAllah, pengisar ini akan bekerja setiap hari tetapi Allah ingin mencatatkan untukmu perbuatan baik dan meninggikan derajatmu karena tanggung jawabmu yang berat itu. "

"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membina tujuh parit di antara dirinya dengan api Neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi. "

"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam benang yang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas takhta di hari Akhirat."

"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang tidak berpakaian."

"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian-pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan yang jahat dan menjadikan dinnya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memperhatikan." (Riwayat Abu Hurairah).


Itulah cerita Cerita Tentang Batu yang Ingin Dido'akan Masuk Surga Oleh Nabi Muhammad SAW. Sekiranya Dengan membaca cerita diatas membuat kita sadar, bahwa sebuah batu pun takut akan panasnya api Neraka yang tak bisa kita bayangkan bagaimana orang" yang ada didalamnya.

sekian dari sya apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon ma'af sebesar-besarnya,, wasslam....

4 Golongan Wanita yang Berada Disurga & 4 Golongan Wanita yang Berada Dineraka


Jangan Sampai kaum Hawa yang mempunyai Isentitas seorang muslim seperti foto diawah ini. Karna sesungguhnya waita yang ada di foto ini termasuk 4 golongan wanita yang masuk neraka. 


 


yukk langsung aja kita membahas hadistnya...

Rasulullah ﷺ bersabda:

  • "Empat golongan wanita yang berada di surga ialah:
a. Perempuan yang menjaga dirinya dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya.
b. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati keadaan serba kurang (dalam kehidupannya) bersama suaminya.
c. Perempuan yang bersifat pemalu dan jika suaminya datang maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.
d. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurus anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia menikah karena kuatir putera puterinya akan tersia-sia. (Kalau ada jaminan putera-puterinya tidak akan disia-siakan barulah ia mau menikah).

  • Dan empat golongan wanita yang berada dalam Neraka ialah:
a. Wanita yang jelek (kotor) mulutnya terhadap suaminya. Jika suaminya pergi, ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memakinya (memarahinya),
b. Wanita yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang dia tidak mampu.
c. Wanita yang tidak menutupi dirinya dari kaum laki-laki dan keluar rumah dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik kaum laki-laki).
d. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak sanggup berbakti kepada Allah dan tidak sanggup berbakti kepada Rasul-Nya dan tidak sanggup berbakti kepada suaminya."
Rasulullah SAW bersabda:
"Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, pada hari Kiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta kemudian diikat ke belakang tengkuknya."


sudah jelas kan sobb???
yaodah kalo udah jelas sya pamit dulu & klo belum jelas baca aja lagi... 
wasslam,,,

10 Wasiat Nabi Muhammad Untuk Wanita

Sebenarnya banyak hadist yang memberikan nasihat/perinagatan/wasiat kepada wanita karena wanita lebih rentan akan masuk kedalam kemusyrikan.



1. Telah bersabda Rasulullahﷺ. maksudnya:
"Kebanyakan wanita itu adalah isi Neraka dan kayu apinya." Sayidatina Aisyah bertanya, "Mengapa, wahai Rasulullah?" Jawab Rasulullah SAW: Karena kebanyakan perempuan itu tidak sabar dalam menghadapi kesusahan, kesakitan dan cobaan seperti kesakitan waktu melahirkan anak, mendidik anak-anak dan melayani suami serta melakukan kerja-kerja di rumah.

2. Rasulullah ﷺbersabda:
"Wanita, apabila ia sholat lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, maka masuklah ia dari mana saja pintu surga yang ia kehendaki."
(Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Anas bin Malik)

3. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Pertama kali urusan yang akan ditanyakan pada hari Akhirat nanti ialah mengenai sholat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajibannya atau tidak)."
Imam Thabrani menceritakan bahwa seorang isteri tidak dianggap menjalankan kewajibannya kepada Allah sehingga ia menjalankan kewajibannya kepada suaminya. Seandainya suaminya memintanya (untuk digauli) walaupun (dia) sedang berada di belakang unta maka ia tidak boleh menolaknya.

4. Nabi ﷺ bersabda:
'Apabila lari wanita dari rumah suaminya, tidak diterima sholatnya sehingga ia kembali dan mengulurkan tangannya kepada suaminya (meminta maaf)." (Riwayat dan Hassan)
Abdullah bin Amru bin Al Ash r.a. berkata: 'Bersabda Rasulullah SAW: "Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah." (Riwayat Muslim)

5. Sabda Rasulullah ﷺ:
"Siapa saja perempuan yang memakai bau bauan, kemudian ia keluar melihat kaum lelaki ajnabi agar mereka mencium bau harumnya maka ia adalah perempuan zina dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina." (Riwayat Ahmad, Thabrani dan Hakim)
Sebaik-baik bagi wanita ialah tinggal di rumah, tidak keluar kecuali untuk urusan yang mustahak. Wanita yang keluar rumah akan dipesonakan oleh iblis. Sabda

6. Rasulullahﷺ :
"Perempuan itu aurat, maka apabila ia keluar, mendongaklah syaitan memandangnya." (Riwayat Tarmizi)
Haram bagi wanita melihat laki-laki sebagaimana laki-laki haram melihat wanita (yang halal nikah) kecuali dalam urusan menuntut ilmu dan berjual-beli.

7. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullahﷺ bersama sama isteri-isterinya (Ummu Salamah dan Maimunah), datang seorang datang seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum), Rasulullah menyuruh isteri-isterinya masuk ke dalam. Bertanya Ummu Salamah, 'Bukankah orang itu tidak dapat melihat kami, ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab, "Bukankah kamu dapat melihatnya?" (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)

8. Rasulullahﷺ bersabda:
"Perempuan yang memakai pakaian dalam keadaan berhias (bukan untuk suami dan muhramnya) adalah seumpama gelap-gulita pada han Kiamat, tidak ada nur baginya. " (Riwayat Tarmizi)

9. Sabda Rasulullah ﷺ:
'Dikawini wanita karena empat sebab: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat beragama niscaya kamu bertuah (beruntung)." (Riwayat Bukhari)

10. Rasulullahﷺ bersabda:
"Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawinnya)."

Diatas adalah 10 Wasiat Nabi Muhammad Untuk Wanita,, apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya.

sekian dari saya,, wasslam...

2 ucapan Rasulullah kepada Wanita agar terhidar dari Siksa api neraka

Nabi selalu memperingati Wanita agar selalu dijalan Allah SWT.(jalan yang lurus) karna kebayakan wanita banyak ditempatkan oleh Allah kelak diakherat didalam Neraka. nah ini 2 ucapan Rasulullah kepada Wanita agar terhidar dari Siksa api neraka...
yukkk kita langsung simak aja..




1. hadist yang pertama

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الِاسْتِغْفَارَ فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ

Dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.(H.R Muslim).

Rasulullah menghimbau kepada wanita khususnya untuk gemar bersodaqoh, sebagai penyeimbang atas dosa yang yang kita perbuat supaya kita bisa selamat dari siksa neraka. Sodaqoh akan terasa berat jika tidak membekali diri dengan keyakinan yang benar. Yaitu dengan meyakini bahwa setiap apa yang kita miliki adalah titipan Alloh dan juga meyakini bahwa sesuatu yang kita shodaqohkan dengan benar dan ikhlas itulah yang akan bisa kita petik hasilnya diakherat kelak dan Alloh akan melipat gandakan hingga tujuh ratus kali lipat, subhanallah .....


Mari kita renungi dan kita bayangkan Rasulullah SAW adalah seorang yang maksum yaitu terjaga dan selamat dari siksa neraka serta dijamin masuk surga yang tertinggi derajatnya, namun beliau selalu beristigfar tidak kurang dari tujuh puluh kali dalam sehari.


  • Bagaimana dengan kita sahabat muslimah?


  • Berapa kali kita Beristigfar dalam sehari?


Kebanyakan ahli neraka adalah wanita. Yakinlah, kalimat istighfar yang terucap dari bibir dengan menyertakan hati insyaAlloh akan mampu menggugurkan dosa-dosa yang kita perbuat atau sebagai penebus maghfiroh dari Alloh SWT sehingga kita bisa aman dari siksa-Nya.

2. Hadist yang ke-2

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.(H.R At Tirmidzi).

Tidaklah ada dari kita yang terbebas dari dosa, kecuali bila kita mendapatkan Syahid. Maka Patutlah kita harus selalu berlomba untuk berbuat kebaikan dan selalu memperbanyak istigfar.

Allah SWT maha pengampun dan akan mengampuni kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Tiada manusia yang terlepas dari salah dan lupa, dan manusia yang baik bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat salah, namun mereka yang mampu bertobat atas kesalahannya dan mengharap maghfiroh dengan banyak shodaqoh dan juga beristighfar.

sekian dari saya. wasslam..

Perempuan adalah penduduk Neraka paling banyak

 Article Perempuan adalah penduduk Neraka paling banyak apakah benar?!? apa buktinya?!? Ini buktinya...


ya saya disini akan membahas mengenai Perempuan adalah penduduk Neraka paling banyak yang berdasarkan Hadist-Hadist sahih... Berikut adalah Hadistnya...


“Dari Imran bin Husain radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

 اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء (رواه البخاري 3241 ومسلم 2737)

 “Aku diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari, 3241 dan Muslim, 2737)

Adapun sebabnya, Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang hal itu, lalu beliau menjelaskan dalam riwayat Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

  َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ،  قَالُوا :  بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ :  بِكُفْرِهِنَّ ،  قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ :  يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ  (رواه البخاري، رقم 1052) .

 “Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkatak, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit ) kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari, no. 1052)


Sudahlah jelas bahwa wanita adalah penduduk neraka paling bayak, dikarenakan wanita banyak melakukan kekufuran dan juga aurotnya,, namun tak sedikit pula wanita yang masuk surga jadi sebaiknya para kaum hawa menjaga diri sebaik-baiknya agar tidak temasuk orang-orang yang dilaknat Allah SWT.

sekian dari saya wassalam...


Dua Hukum Cinta (Husain dengan Ayahnya)

Percakapan antara Husain sewaktu kecil dengan ayahnya yang membicarakan cinta yang memiliki dua hukum.



Sewaktu masih kecil, Husain, cucu tercinta Rasulullah, bertanya kepada ayahnya, “Apakah engkau mencintai Allah?”

Ali ra menawab, “Ya.”

Lalu, Husain bertanya lagi, “Apakah engkau mencintai kakek dari ibu?

Ali ra kembali menjawab, “Ya.”

Husain bertanya lagi, “Apakah engkau mencintai ibuku?

Lagi-lagi Ali menjawab, “Ya.”

Husain kembali bertanya, “Apakah engkau mencintaiku?”

Ali menjawab, “Ya.

Terakhir, Husain yang masih polos situ bertanya, “Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?

Ali menjelaskan, “Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku kepada kakek dari ibumu (Nabi SAW), ibumu (Fatimah ra), dan kepada kamu sendiri adalah karena cinta kepada Allah. Sebab, semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah SWT.” Setelah mendengar jawaban dari ayahnya, Husain tersenyum mengerti.

Dari keterangan singkat diatas, kita dapat ambil suatu kesimpulan bahwa ada dua hukum dalam mencintai : Cinta harus disertai pengorbanan yang tulus dan Cinta tidak boleh dibagi.

sekian dari saya wassalam...

Minggu, 07 Juni 2015

Hukum mengucapkan "aku mencintaimu" adalah Haram



Hukum mengucapkan "aku mencintaimu" adalah Haram!!! apakah bener?? yuk lansung aja nte simak gan...



Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tidak diperbolehkan seorang wanita mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada laki-laki ajnabi yang bukan mahram-nya, baik itu disampaikan melalui lisan maupun tulisan. Betapapun bagusnya ilmu & agama yang ada pada laki-laki tersebut maka hukumnya tetap terlarang. Karena wanita yang beriman dilarang untuk merendahkan suaranya ketika berbicara kepada laki-laki asing yang bukan mahram-nya. Dalam al-Qur’an Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada wanita-wanita yang paling sempurna keimanannya:

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَعْرُوفاً

Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS. Al-Ahzab : 32).

Ibnul ‘Arabi menjelaskan dalam kitab tafsirnya, Ahkamul Qur’an (586/3) : “Dalam ayat ini Allah memerintahkan istri-istri Nabi agar mereka berbicara dengan perkataan yang baik, jelas, dan tidak menimbulkan sangkaan yang tidak-tidak di hati orang yang mendengarnya, dan Allah juga memerintahkan mereka agar senantiasa mengatakan perkataan yang ma’ruf”.

Demikianlah Allah melarang istri-istri Nabi dari berkata-kata lembut yang dapat mengundang syahwat padahal mereka adalah ummahatul mukminin. Lembut disini mencakup lembut dalam konten kata-katanya maupun lembut dalam sikap dan penuturan katanya. Larangan Allah ini berlaku untuk seluruh wanita beriman dan larangan kepada selain istri-istri Nabi tentu lebih ditekankan lagi. Karena sesungguhnya syahwat yang ada pada mereka lebih bisa mendekatkan mereka kepada perbuatan zina. Maka hendaknya seorang wanita yang beriman tidak melembutkan kata-katanya dan tidak mendayu-dayukannya ketika berbicara dengan laki-laki ajnabi yang bukan mahramnya. Karena hal itu lebih bisa menjauhkan mereka dari persangkaan yang tidak-tidak dan keinginan untuk berbuat buruk.

Adapun hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud dari sahabat Anas bin Malik, beliau berkata:

أن رجلاً كان عند النبي صلى الله عليه وسلم فمر به رجل فقال: يا رسول الله إني لأحب هذا، فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: أعلمته؟ قال: لا، قال: أعلمه، قال: فلحقه فقال: إني أحبك في الله، فقال: أحبك الذي أحببتني له

Bahwasanya ada seorang sahabat yang sedang berada di sisi Nabi shāllallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, kemudian seseorang lewat di hadapan mereka. Lantas sahabat ini mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar mencintai orang ini”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun berkata kepadanya: “Apakah engkau telah memberitahukan rasa cintamu kepadanya?” Ia berkata: “Belum.” Beliau berkata: “Jika demikian, pergilah dan beritahukan kepadanya”. Maka ia langsung menemui orang itu dan mengatakan “Inni uhibbuka fillah” (sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah), lalu orang tersebut menjawab: “Ahabbakalladzi ahbabtani lahu” (Semoga Allah mencintaimu, Dzat yang telah menjadikanmu mencintai aku karena-Nya).

Hadist ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya dan Abu Dawud dalam Sunan-nya. Hadist ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam. Dalam riwayat Ath-Thabrani terdapat tambahan: “kemudian sahabat ini kembali menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan jawaban orang tersebut kepada beliau. Mendengar cerita sahabat ini Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “engkau akan bersama dengan orang yang kau cintai dan untukmu pahala atas apa yang kau harapkan dari rasa cintamu itu”. Hadist ini dinilai shahih oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban dan disetujui oleh Adz-Dzahabi dalam Al-Mustadrak (189/4).

Hadits di atas tidak menunjukkan bolehnya seorang wanita mengungkapkan perkataan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada laki-laki ajnabi yang bukan mahram-nya, demikian juga sebaliknya. Hadist ini hanya berlaku untuk sesama jenis, laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan selama aman dari fitnah dan tidak menimbulkan persangkaan yang tidak-tidak di hati keduanya. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh Al-Munawi dalam Faidhul Qadir (247/1), beliau berkata: “Apabila seorang wanita memiliki perasaan cinta (baca: simpati) kepada wanita lain maka hendaknya dia beritahukan kepadanya”.

Maka tidak diperbolehkan seorang laki-laki mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada seorang wanita kecuali jika wanita tersebut adalah istrinya atau mahram-nya yang lain. Dan tidak pernah kita jumpai satupun dari para sahabiyah Nabi yang mengatakan ungkapan tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam padahal Allah telah menjadikan kecintaan kepada beliau sebagai sebuah kewajiban atas orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Demikian juga, tidak pernah kita jumpai riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan ungkapan tersebut kepada salah seorang dari mereka.

Semoga Allah senantiasa menjaga agama kita dan menganugerahkan kepada kita petunjuk. Hanya kepada-Nya lah kita meminta. Aamiin

wassalam.....

Hukum mengucapkan "aku mencintaimu"

Jumat, 29 Mei 2015

Cara Menghilangkan Setres Dengan Lem Pipa


Catatan Penting!!!Caranya cukuplah mudah dan tak rumit..  Hanya saja setelah kita menggunakannya mungkin akan menjadi masalah yang cukup rumit (JIKA KETAHUAN ORANG LAEN).

yuuppp langsung aja ntee simak baik-baik.!.!.!.!.!













Tujuan :
-Mengguanakan lem pipa dengan baik dan benar
-Nge-fly

Efek
-Menghilangkan setres
-Merefreshkan otak
-Menyegarkan fikiran
-Menghilangkan masalah dalam sekejap (namun sementara)
-DLL

Langkah-Langkah
-Siapkan Lem pipa
-Buka tutup Lem pipa
-Dekatkan Lem pipa kehidung
-Hisap perlahan
-Resapi aromanya
-Rasakan Efeknya
-Yang terakhir "JANGAN DILAKUIN!!!" Dosa gan,, Jhaha...
#just_kidding

-> Emang bener sih cara diatas bisa buat kita Nge-Fly & so pasti ngilangin semua masalah didalam hidup kita dalam sekejap (NAMUN SEMENTARA ya!!) ,, tapi langkah diatas adalah awal dari masalah besar yang akan menimpa hidup kita..

-> Sebenranya COBAAN ITU bentuk dari kasih sayang  Allah "Dan tidaklah Allah Menguji mahluknya dengan Masalah yang tidak bisa dia hadapi"=> Maksudnya Allah tidak akan membebeni seseorang dengan cobaan yang gak bisa hambanya hadapi,, karena kadar kekuatan iman seseorang itu berbada-beda.


ya sekian dari saya,, apabila hal diatas ada yang kurang berkenan/apalah mohon dimaafkan

wasslam...

Kamis, 21 Mei 2015

Pengertian dan Hukum Sifat Ujub

     Ujub merupakan salah satu dari  sifat tercela yang menjadikan kita jauh dari sang pencipta yang akan menjauhkan kita dari Rahmat dan Keberkahan yang diberikan kepada kita jika kita memiiki sifat Ujub. Yuukkk langsung aja kita simak tentang Pengertian dan Hukum Sifat Ujub....

Pengertian Ujub

Ujub artinya merasakan kelebihan pada dirinya tanpa melihat siapa yang memberikan kelebihan itu. Ia adalah penyakit hati yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala, jika nampak atsar/pengaruhnya kepada lahiriah seseorang seperti sombong dalam berjalan, merendahkan manusia, menolak kebenaran dsb. maka yang nampak ini disebut dengan kibr atau khuyala’ (kesombongan). Dan memang sebab munculnya kesombongan adalah karena adanya ujub di hati.
Ujub juga salah dari satu penyakit hati di samping:

  • Hasad (dengki)
  • Kibr (sombong)
  • Riya
  • Dan mahabbatuts tsanaa’ (mencintai sanjungan).



Hukum ujub

Ujub hukumnya haram dan termasuk dosa-dosa besar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلاَتُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَتَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللهَ لاَيُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
ket:
Ada yang mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah janganlah kamu alihkan rahang mulutmu ketika disebut nama seseorang di hadapanmu seakan-akan kamu meremehkannya. Sedangkan maksud “orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” adalah orang-orang yang ujub terhadap dirinya dan membanggakan dirinya di hadapan orang lain.

Bahkan sebagian ulama ada yang memasukkan ujub ke dalam bagian syirk yang dapat menghapuskan amalan. 
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwa ikhlas terkadang dihinggapi penyakit ujub. Siapa saja yang merasa ujub karena amal yang dilakukannya, maka akan hapuslah amalnya….”



itulah artikel tentang Pengertian dan Hukum Sifat Ujub semoga kita dijauhkan dari sifat diatas.... aammiiiieeennn...
dan sekian dari saya apabila ada kekurangan atau kesalahan saya minta maaf sebesar-besarnya...

wassalam...

Pengertian Takabbur Batini & Takabbur Zahiri



Berdasarkan pada objek atau sasaran tersebut, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua yaitu Takabur Batiniyah dengan Takabur Zahiri


1.Takabur Batini (dalam sikap)
Takabur batini adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang segingga tidak tampak secara lahir/ fisik. seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang darang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut.

Dalam kehidupan sehari hari orang yang termasuk golongan takabur batini memiliki sikap, anatara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesai kan sendiri tanpa Pertolongan-Nya


2.Takabur Zahiri (dalam Perbuatan)
Takabur Zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakkan anggota tubuh. cotohnya , Riya,angkuh dan memalingkan muka terhadap Orang lain.

Dan dasar dari article ini adalah dari firman Allah yang sebagai berikut:
Allah swt BerFirmannya
"Dan janganlah kamu memalingkan muka (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang sombong lagi membanggakan diri"(QS Luqman: 18)


 Semoga artikel ini dapat menguatkan iman kita semua kepada Sang Pencipta yaitu Allah yang maha ESA..

sekian dari saya apabila ada kekurangan atau kesalahan mohon dimaklumi karna saya hanyalah manusia yang tak luput dari dosa

Pengertian Dan Macam-Macam Takabbur



     Sebelum kita menyimak tentang Pengertian Dan Macam-Macam takabbur  mari kita berdoa semoga Alllah SWT. pencipta alam semesta agar tidak menanamkan atau setidaknya menghilangkan sifat yang satu ini (TAKABBUR). Yukkk.. langsung sja kita simak tentang Pengertian Dan Macam-Macam takabbur....

Pengertian Takabur

      Menurut Bahasa Takabur berasal dari kata bahasa arab takabbara-yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri.
      Secara istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.

     Takabur semakna dengan ta'azum, yakni menampakkan keagungan dan kebesarannya, merasa agung dan besar dibandingkan orang lain. banyak hal yang menyebabkan orang menjadi sombong, diantaranya dalam hal ilmu pengetahuan, amal dan ibadah,nasab (keturunan), kecantikan,harta kekayaan dan, kekuatan. akan tetapi jika di antara semua itu tidak bisa ia dapatkan atau menemukan kagagalan,malah akan mudah putus asa dan cenderung menyalahkan orang lain.


Macam Macam Takabur

1. Takabur Kepada Allah Swt
Yang dimaksud dengan takabur kepada Allah swt. adalah keadaan seseorang yang tidak mengakui dan menerima kebenaran yang datang dari Allah swt, seperti Perintah Salat,Zakat,dan Amalan ibadah yang lainnya.

2. Takabur Kepada Rasulullah Saw
Takabur kepada Rasulullah saw. terlihat apabila seseorang tidak mau menaati tau mengikuti yang telah disunahkan Nabi Muhammad saw. seperti Tata cara Sholat yang baik, bergaul dengan ramah, dan lain lainnya

3. Takabur Terhadap Manusia
Takabur kepada sesama manusia biasanya terlihat dari hal hal yang sifatnya Lahiriah/fisik ,seperti kekayaan. kedudukan wajah keahlian dan ilmu yang dimiliki seseorang.


semoga kita dijauhkan dasi sifat diatas aamiiieennn
ya itulah penyampaian dari saya kurang lebinya mohon maaf

wassalam...

Tingkatan Dan Pembagian Sifat Riya


Sebagaimana kita ketahui sifat riya adalah uuyjjj
Riya terbagi dalam dua tingkatan
Yang pertama yaitu Riya Kholis yaitu : Melakukan ibadah semata-mata hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia.
Yang kedua yaitu Riya' Syirik yaitu : Melakukan perbuatan karena niat menjalankan perintah Allah SWT. dan juga karena untuk mendapatkan pujian dari manusia.

Kedua-Nya bercampur menjadi satu, itulah Riya' Syirik.
Riya' bisa muncul didalam diri seseorang pada saat setelah atau sebelum suatu ibadah selesai dilakukan.

Pembagian sifat Riya menurut Imam Ghozali
     Perbuatan Riya bila dilihat dari sisi amal/citra yang ditonjolkan menurut Imam Al-Ghazali dapat terbagi 5 kategori.
1. Riya dalam masalah agama dengan penampilan jasmani. Misal-Nya, memperlihatkan badan yang kurus dan pucat agar disangka banyak melakukan ibadah puasa dan ibadah shalat tahajud.
2. Riya dalam penampilan tubuh dan pakaian. Misal-Nya memakai baju koko agar disangka shaleh atau memperlihatkan tanda hitam di dahi agar disangka rajin dalam melakukan ibadah sholat.
3. Riya dalam perkataan. Misal-Nya orang yang selalu bicara tentang keagamaan agar disangka ahli agama.
4. Riya dalam perbuatan. Misal-Nya orang yang sengaja memperbanyak ibadah shalat sunnah di hadapan orang banyak agar disangka orang sholeh. Atau seseorang yang pergi naik haji/umroh untuk memperbaiki Citra-Nya didepan masyarakat.
5. Riya dalam persahabatan. Misal-Nya orang yang sengaja mengikuti ustadz ke manapun beliau (ustadz) itu pergi agar ia disangka termasuk orang alim.
Jangan biarkan pahala ibadah-ibadah yang susah payah/sulit kita kumpulkan/dapatkan hilang tanpa arti dan berbuah keburukkan di karenakan masih ada Riya di Dalam Hati Kita.

Pengertian Riya menurut Bahasa & Istilah




Kali ini saya akan membuat article tentang pengertian Riya menurut Bahasa & Istilah. Dan langsung aja yukk kita simak tentang Pengertian Riya menurut Bahasa & Istilah.

Pengertian Riya menurut Bahasa & Istilah


  1. Pengertian Riya Menurut Bahasa Adalah :

       Riya’ (ﺍﻟﺮﻳﺎﺀ) berasal dari kata ﺍﻟﺮﺅﻳﺔ /ru'yah, yang Arti-Nya menampakkan atau memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.
Sedangkan Pengertian Riya Menurut Istilah Adalah :
Melakukan ibadah dengan niat supaya ingin dipuji manusia, dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT.

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Kitab-Nya Fathul Baari Berkata :
"Riya' ialah menampakkan ibadah dengan maksud dan tujuan dilihat manusia. Lalu mereka memuji pelaku amalan itu"
.
Imam Al-Ghazali, Riya' ialah : Mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.

Dan Imam Habib Abdullah Haddad berpendapat bahwa Riya' ialah : Menuntut kedudukan atau meminta dihormati dari pada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Riya' ialah :
Melakukan amal kebaikan bukan karena niat beribadah kepada Allah SWT. Melainkan demi manusia dengan cara memperlihatkan amal Kebaikan-Nya kepada orang lain supaya mendapat pujian atau penghargaan, dengan harapan agar orang lain memberikan penghormatan Kepada-Nya.


Riya terbagi dalam dua tingkatan.
.
1. Riya Kholis yaitu : Melakukan ibadah semata-mata hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia.
2. Riya' Syirik yaitu : Melakukan perbuatan karena niat menjalankan perintah Allah SWT, dan juga karena untuk mendapatkan pujian dari manusia. Kedua-Nya bercampur menjadi satu, itulah Riya' Syirik.

Riya' bisa muncul didalam diri seseorang pada saat setelah atau sebelum suatu ibadah selesai dilakukan. selfie adalah hal yang sering memunculkan sifat riya.

Perbuatan Riya bila dilihat dari sisi amal/citra yang ditonjolkan menurut Imam Al-Ghazali dapat terbagi 5 kategori.
1. Riya dalam masalah agama dengan penampilan jasmani. Misal-Nya, memperlihatkan badan yang kurus dan pucat agar disangka banyak melakukan ibadah puasa dan ibadah shalat tahajud.
2. Riya dalam penampilan tubuh dan pakaian. Misal-Nya memakai baju koko agar disangka shaleh atau memperlihatkan tanda hitam di dahi agar disangka rajin dalam melakukan ibadah sholat.
3. Riya dalam perkataan. Misal-Nya orang yang selalu bicara tentang keagamaan agar disangka ahli agama.
4. Riya dalam perbuatan. Misal-Nya orang yang sengaja memperbanyak ibadah shalat sunnah di hadapan orang banyak agar disangka orang sholeh. Atau seseorang yang pergi naik haji/umroh untuk memperbaiki Citra-Nya didepan masyarakat.
5. Riya dalam persahabatan. Misal-Nya orang yang sengaja mengikuti ustadz ke manapun beliau (ustadz) itu pergi agar ia disangka termasuk orang alim.

Allah SWT mengingatkan di dalam Firman-Nya :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (Al-Baqarah: 264)

Dan kita bisa menyimpulkan bahwa janganlah berbuat riya/ cobalah menghilangkan sifat riya didalam diri kita, dikarenakan sifat riya dapat menggugurkan semua pahala amal ibadah kita yang dilakukan dengan sifat riya.


sampai disini article tentang Pengertian Riya menurut Bahasa & Istilah apabila ada kekurangan atau kesalahan mohon ma'af sebesar-besarnya.


wassalam...

Rabu, 20 Mei 2015

HUKUM SELFIE DALAM ISLAM


Sebelum kita beranjak ke HUKUM SELFIE DALAM ISLAM alangkah baiknya kita menyimak dulu tentang pengertian dari selfie sendiri. Yukk langsung aja...

Pengertian Selfie


       Selfie adalah sebuah jenis self-portrait foto, dimana biasanya diambil dengan kamera digital genggam atau kamera ponsel. Selfies juga sering dikaitkan dengan jejaring sosial, seperti Instagram. Orang-orang biasanya melakukan foto Selfie dengan cara menggunakan kamera yang dipegang dengan lengan panjang atau di hadapan cermin. Foto selfie biasanya juga menggukan ekpresi yang berlebihan di hadapan camera.
       Selfie adalah sebuah jenis self-portrait foto, dimana biasanya diambil dengan kamera digital genggam atau kamera ponsel. Selfies juga sering dikaitkan dengan jejaring sosial, seperti Instagram. Orang-orang biasanya melakukan foto Selfie dengan cara menggunakan kamera yang dipegang dengan lengan panjang atau di hadapan cermin. Foto selfie biasanya juga menggukan ekpresi yang berlebihan di hadapan  camera.
  • Biasanya seseorang yang sering berselfie didalam hatinya akan muncul hal-hal berikut :

Ø  TAKABBUR
Ø  ‘UJUB

      Hukum selfie sendiri tergantung dari diri kita sendiri, tanya kepada diri kita apakah didalam hati kita muncul sifat-sifat diatas. Kalau iya sifat-sifat diatas ada/muncul didalam diri kita ketika kita selfie maka hukumnya adalah haram. Namun walaupun hukum selfie masih belum pasti alangkah baiknya kita menjaga diri dan tidak melakukan selfie atau setidaknya mengurangi kegiatan selfie

      Dari segi kejiwaan, selfie ini adalah bagian daripada perlilaku narsis, yang diambil dari perilaku seorang Yunani bernama Narcissus, yang terobsesi pada dirinya sendiri, senantiasa bercermin dan kagum dengan pantulan imaji dirinya sendiri di air, lama kelamaan jatuh tercebur dan mati karenanya. Perilaku narsis inilah yang menjadi bahaya tatkala melakukan selfie.



semoga artikel dari saya bermanfaat bagi anda
sekian dulu artikel dari saya, mohon maaf apabila ada kurang atau kesalahan..... 

Senin, 18 Mei 2015

HUKUM SELFIE Termasyhur

Pengertian Selfie



Sebelum kita membahas hukum selfie alangkah baiknya kita menyimah dari Pengertian Selfie
       Selfie adalah sebuah jenis self-portrait foto, dimana biasanya diambil dengan kamera digital genggam atau kamera ponsel. Selfies juga sering dikaitkan dengan jejaring sosial, seperti Instagram. Orang-orang biasanya melakukan foto Selfie dengan cara menggunakan kamera yang dipegang dengan lengan panjang atau di hadapan cermin. Foto selfie biasanya juga menggukan ekpresi yang berlebihan di hadapan camera.
       Selfie adalah sebuah jenis self-portrait foto, dimana biasanya diambil dengan kamera digital genggam atau kamera ponsel. Selfies juga sering dikaitkan dengan jejaring sosial, seperti Instagram. Orang-orang biasanya melakukan foto Selfie dengan cara menggunakan kamera yang dipegang dengan lengan panjang atau di hadapan cermin. Foto selfie biasanya juga menggukan ekpresi yang berlebihan di hadapan  camera.

Biasanya seseorang yang sering berselfie didalam hatinya akan muncul hal-hal berikut
Ø  TAKABBUR
Ø  RIYA
Ø  ‘UJUB

      Bisa disimpulkan bahwa hukum selfie tergantung pada niat didalam hati seseorang, namun kebiasaan berselfie bukanlah hal yang baik untuk dijadikan kebiasaan atau malah HOBBY. Dikarnakan, mengingat selfie dapat/memunculkan sifat-sifat diatas maka HARAM HUKUMNYA.

Dari segi kejiwaan, selfie ini adalah bagian daripada perlilaku narsis, yang diambil dari perilaku seorang Yunani bernama Narcissus, yang terobsesi pada dirinya sendiri, senantiasa bercermin dan kagum dengan pantulan imaji dirinya sendiri di air, lama kelamaan jatuh tercebur dan mati karenanya. Perilaku narsis inilah yang menjadi bahaya tatkala melakukan selfie.


Pandangan Islam Tentang Malu Sebagai Akhlak Islam

 Yang pertama Islam memandang rasa malu adalah akhlak yang sangat utama di dalam agama. Bahkan Rasulullah saw bersabda,
Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu” (HR Ibnu Majah)

    Terlebih bagi wanita, rasa malu ini adalah pakaian baginya, menjadi hiasan terbaik yang bisa dikenakan oleh seorang wanita, karena Rasulullah juga berpesan, rasa malu itu tidak mengakibatkan kecuali kebaikan.
Rasulullah juga bersabda,
Keimanan itu ada 70 sekian cabang atau keimanan itu ada 60 sekian cabang. Seutama-utamanya ialah ucapan ‘La ilaha illallah’ dan serendah-rendahnya ialah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu itu adalah cabang dari keimanan” (HR Bukhari Muslim)

     Bila seseorang betul-betul mengetahui fakta selfie, maka mereka akan memahami betul bahwa selfie yang dilakukan kebanyakan remaja Muslimah bahkan menjangkiti ibu-ibu pun, bukan lagi terkait dengan teknik foto, namun sudah banyak masuk ke dalam ranah perilaku narsis tadi, benar-benar sudah berlebihan.
Bagi yang memahami betul fenomena ini, akan mengetahui tingkah polah kaum Muslimah yang desperately terlihat cantik, mati-matian cari perhatian dan komentar dengan foto selfienya, dengan berbagai macam pose, mimik, dan gaya, andalannya duck-face (wajah dengan bibir yang dibuat seperti bebek).
Padahal Allah berpesan pada Muslimah,
Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka tundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya’…” (QS 24:31)

     Perintah Allah sudah jelas, bahwa wanita harus menjaga diri mereka, menjaga rasa malu dan kemaluan, tidak justru menampakkan perhiasannya, atau bahkan memamerkan dirinya pada publik.
Dalam ayat yang lain Allah singgung pula tentang perilaku tabarruj, yaitu segala sesuatu tindakan berhias yang ditujukan agar diperhatikan oleh lelaki.
dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS 33:33)

     Menurut Ibnu Mandzur, arti tabarruj adalah wanita yang memperlihatkan keindahan dan perhiasannya dengan sengaja kepada lelaki. Imam Qatadah menambahkan tatkala menafsirkan ayat ini, bahwa tabarruj adalah wanita yang saat berjalan keluar dari rumahnya berlenggak-lenggok lagi menggoda lelaki.
Sampai disini saja, kita semua harus bermuhasabah, memang ini perkara amalan hati, namun alangkah baiknya bila kita bertanya pada diri sendiri, apakah amanah yang Allah pinta untuk kita jaga itu, rasa malu itu sudah kita tunaikan? Ataukah kita menggerusnya terus-menerus dengan melatih memamerkan diri kita pada oranglain? Salah satunya dengan selfie?
Kedua, bila kita memperhatikan fakta secara mendalam, maka kita akan memperhatikan bahwa fenomena selfie ini sangat berkaitan dengan materialisme. Bahwa segala sesuatu diukur dengan kepuasan fisik, mencari perhatian dari yang fana dan tertagih untuk melakukan hal tersebut terus-menerus. Karenanya bahaya selfie ini dikhawatirkan akan mengantarkan kita paling banyak pada takabbur, riya, dan paling sedikir sifat ujub, yang ketiganya adalah penghancur amal salih.
Kita tidak sedang mengatakan bahwa selfie pasti ujub, riya, takabbur, tidak pernah. Kita pun tidak membahas halal dan haramnya. Selfie kita kembalikan lagi sebagai salah satu teknik foto, dan berfoto adalah boleh. Namun apakah salah ketika kita bernasihat bahwa hati-hati seringnya selfie ini berujung pada ujub, riya, takabbur?
Tiga dosa yang membinasakan, sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya” (HR Thabrani)

Apa yang sebenarnya orang inginkan tatkala melakukan selfie? Tentu ada banyak niat. Hanya saja bila kita perhatikan kebanyakan foto yang dihasilkan? Berbagai pose yang dibuat dengan mimik yang tak kalah ganasnya, mengagumi diri sendiri, takjub pada diri sendiri, bukankah ini namanya ujub?
Naik lagi satu tingkat, selfie ini dilakukan agar bisa diunggah ke media sosial, agar dikomentari dan di-likes, mulailah dia berbuat karena orang lain, bukan karena Allah Swt, bukankah ini namanya riya?
Naik lagi satu tingkat, dengan mengagumi foto, dipuja-puji oleh orang lain, lalu dia menganggap dirinya lebih dari orang lain, bukankah ini takabbur?
Bila diantara kita bebas daripada sifat-sifat begitu, tentu kita bersyukur. Dan jikalau kita tidak memiliki hal-hal seperti itu saat melakukan selfie, maka silakan saja. Hanya saja hati-hati, hati yang berpenyakit, seringkali tidak menyadari.
Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri” (HR Muslim).